Video Shalawat Nariyah

Maret 12, 2018 rengo dez 0 Comments


Bacaan Shalawat Nariyah Bahasa Arab, Tulisan Latin dan Terjemahannya

اَللهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامَّاعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الَّذِىْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِى كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ

ALLAAHUMMA SHOLLI SHOLAATAN KAAMILATAN WASALLIM SALAAMAAN TAAMMAN 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADINIL LADZII TANHALLU BIHIL'UQODU WATANFARIJU BIHILKUROBU WATUQDHOO BIHILHAWAAIJU WATUNAALU BIHIR ROGHOOIBU WAHUSNUL KHOWAATIMI WAYUSTASQAAL GHOMAAMU BIWAJHIHILKARIIMI WA'ALAA AALIHII WASHOHBIHII FII KULLI LAMHATIN WANAFASIN BI'ADADI KULLI MA'LUUMIN LAKA.

Artinya :
Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau. 




Shalawat pada garis besarnya terbagi dua. Pertama shalawat ma’tsurat yaitu yang disusun oleh Nabi Muhammad sendiri, baik redaksi, cara membaca, waktu serta fadhilahnya. Kedua, ghairu ma’tsurat yaitu yang disusun oleh selain Nabi, antara lain para sahabat, tabiin dan para ulama, misalnya shalawat NariyahMunjiyahThibbil Qulubal-Fatih. Dalam kenyataannya banyak sekali para ulama terkemuka yang tidak diragukan dalam keilmuan dan ketakwaannya yang menyusun shalawat dan banyak pula yang mengumpulkannya dalam kitab, di antara yang terkenal adalah Syekh Ismail bin Ishaq dalam Fadhlul Shalat ‘alan Nabi,  Syekh Ibnu Qayyim dalam Jalaul Afham, Al-hafidz As-Sakhawi dalam Al-Qaulul Badi’, Syekh Ahmad Jazuli dalam Dalailul Khairat, Syekh Yusuf An-Nabhany dalam Afdhalus Shalawat dan Sa’adatud Daraini.
Shalawat Nariyah disebut juga shalawat Tafrijiyyah (pelepasan dari kesusahan), ada juga yang menyebutnya sebagai Shalawat Taziyah, dinisbatkan kepada Syekh Abdul Wahab at-Tazy, demikian ditulis oleh KH. Abdul Aziz Masyhuri dalam Aneka Macam Redaksi Shalawat Muhammad dan Khasiatnya. Ustadz Sya’roni dalam blognya mengutip pendapat Habib Mundzir bin Fuad al Musawa menyatakan bahwa pengarang shalawat nariyah adalah Syekh Ibrahim at Tazy al Maghrib, ulama sufi asal Taza Maroko.
Penulis kitab Khazinatul Asrar, Syekh Muhammad Haqqi Nazili menyebut shalawat nariyah sebagai bagian shalawat yang mujarrobat (shalawat yang sudah biasa diamalkan dan terbukti berkhasiat). Beliau mendapatkan ijazah shalawat ini dari Syekh Muhammad At-Tunisy, dari Syekh al Maghriby,  dari Syekh as Sayyid Zain Makki, dari Syekh as Sayyid Muhammad as Sanusy.
Berikut beberapa keterangan perihal Shalawat Nariyah yang sebagian besar kami kutip dari Khazinatul Asrar karangan Syekh Muhammad Haqqi Nazili. Menurut ulama Maroko, disebut Shalawat Nariyah (berbangsa api), karena banyak orang yang membacanya sebanyak 4.444 (empat ribu empat ratus empat puluh empat) kali untuk maksud tertentu dan ternyata berhasil dengan segera, seperti kayu bakar yang cepat habis dilahap si jago merah.
Syekh ad Daynury menyatakan bahwa jika shalawat ini dibaca 11 kali setelah shalat maktubah secara rutin, maka akan dilancarkan rezekinya dan mendapat kehormatan yang baik dalam pergaulan di masyarakat. Senada, Syekh Muhammad at Tunisy menyatakan bahwa barangsiapa membaca shalawat ini setiap hari sejumlah 11 kali, maka Allah akan menurunkan rezekinya dari langit dan mengikutkan rezekinya dari belakang.  Sementara itu Syekh al Qurthuby berkata, “Bila dibaca 4.444 kali dalam satu majlis (sekali duduk), maka akan ditunaikan hajatnya yang besar dan dibebaskan dari musibah yang sangat membahayakan. Demikian pula hitungan yang sama disebutkan Syekh Ibnu Hajar al-Asqalany.
Sebelum membaca shalawat nariyah hendaknya menghadiahkan surat Fatihah kepada Nabi Muhammad, dan para sahabat beliau, para wali dan ulama, dan kepada penyusun shalawat ini, yaitu Syekh Abdul Wahhab at-Tazy. Sebaiknya shalawat ini dibaca secara dawam (terus menerus dengan tanpa disisipi hal lain pada suatu amalan) dengan disertai etika antara lain adalah suci dari hadats dan najis, dan tidak diselingi berbicara dengan orang lain. Wallahu a’lam

Tanggapan Ustad Abdul somad tentang shalawat Nariyah



0 komentar:

Home Ads

Ceramah Inspiratif